“Tidak ada suatu amalan yang lebih utama daripada menimba ilmu jika disertai dengan niat yang lurus.” (Tajrid al-Ittiba’ fi Bayan Asbab Tafadhul al-A’mal, hal. 26)
Senin, 29 Desember 2014

08.00
(1) Pemuda yang memiliki kepribadian yang terpuji (2) Pemuda yang tidak memiliki kepribadian tersebut, namun dia berupaya untuk memilikinya. Siapakah yang lebih afdal/utama diantara keduanya?

Pertanyaan ini telah dijawab oleh asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ta’ala dalam salah satu muhadharah beliau yang artinya,

“Maka kami menjawab permasalahan ini, tidak diragukan lagi seseorang yang kepribadian/tabiatnya berakhlak mulia, dia lebih sempurna. Dilihat dari sisi perangai baik yang senantiasa melekat pada dirinya, karena dia tidak perlu kerja keras dan susah payah untuk mendapatkannya. Dan perangai tersebut tidak akan lepas darinya di setiap kondisi dan situasi, dikarenakan akhlak mulia yang ada pada dirinya merupakan tabiat dan watak yang alami.

Oleh karena itu engkau akan mendapatinya berperangai baik pada setiap tempat, waktu, dan keadannya. Maka dari sisi ini tidak diragukan lagi bahwa dia lebih utama dari pada orang kedua.

Adapun akhlak yang didapatkan dengan latihan, pembiasaan, dan praktik, orang tersebut diberi pahala dari sisi perjuangan dirinya untuknya, akan tetapi dari sisi sempurnanya perangai, dia jauh lebih rendah dari pada orang yang pertama.

Maka seseorang yang dianugrahi dengan dua perangai ini (tabiat dan memaksa dirinya untuk selalu berakhlak mulia) dialah yang paling sempurna.”

(Makaarimul-akhlak, hal. 9-10)

Dikirim oleh: al-Akh Ahmad Al-Jawy, salah satu thullab di Darul Hadist Fuyus, Yaman

Disalin dari http://catatanmms.wordpress.com/2014/04/07/diantara-2-pemuda/#more-7024

0 komentar:

Posting Komentar