“Tidak ada suatu amalan yang lebih utama daripada menimba ilmu jika disertai dengan niat yang lurus.” (Tajrid al-Ittiba’ fi Bayan Asbab Tafadhul al-A’mal, hal. 26)
Sabtu, 15 Februari 2014

Diriwayatkan dari Said bin Musayyib, ia melihat seorang laki-laki menunaikan shalat setelah fajar lebih dari dua rakaat, ia memanjangkan rukuk dan sujudnya. Akhirnya Said bin Musayyib pun melarangnya. Orang itu berkata: "Wahai Abu Muhammad (nama kunyah Said bin Musayyib), apakah Allah akan menyiksaku dengan sebab shalat? "Beliau menjawab tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyelisihi As-Sunnah". (Diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Kubra 2/466, dishahihkan oleh al-Albani dalam Irwaul Ghalil 2/236)

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengomentari atsar ini "Ini adalah jawaban Said bin Musayyib yang sangat indah. Dan merupakan senjata pamungkas terhadap para ahlul bid'ah yang menganggap baik kebanyakan bid'ah dengan alasan dzikir dan shalat, kemudian membantai Ahlus Sunnah danmenuduh bahwa mereka (Ahlu Sunnah) mengingkari dzikir dan shalat! Padahal sebenarnya yang mereka ingkari adalah penyelewengan ahlu bid'ah dari tuntunan Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam dzikir,shalat dan lain-lain". (Irwaul Ghalil, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, 2/236)

0 komentar:

Posting Komentar